Type Here to Get Search Results !

Hubungan Israel - Uni Eropa (2019)


TEMPUR86, Kamis 04 April 2019. JAKARTA -  Uni Eropa adalah organisasi antar-pemerintahan supranasional yang terdiri dari 28 negara anggota.

Uni-Eropa merupakan sebuah gabungan negara dimana negara-negara anggotanya hidup dibawah kontrol kekuasaan suatu kedigdayaan, kedaulatan adikuasa pengontrol yang lebih besar, Namun negara-negara yang dikontrol masih memiliki hak dalam mengambil keputusan masing-masing.

HUBUNGAN ISRAEL DAN UNI-EROPA 

Hubungan politik antara Israel dan Uni-Eropa (EU) bisa dikatakan ambiguitas, kadang-kadang kurang begitu harmonis, kadang-kadang terjalin baik sebatas persahabatan perdagangan.

Berdasarkan opini yang terbentuk dari sudut pandang orang-orang Yahudi melalui hasil jajak pendapat, anggapan 63% warga Zionis Israel bahwa Uni Eropa tak berkomitmen baik, seringkali ikut campur mengkritik kebijakan, dan cenderung memusuhi Israel.

Publik Israel merasa bahwa UE berperilaku "Anti-Semit". Kebanyakan warga Israel mengatakan Uni Eropa sosok anti-semitisme.

71 tahun sejak Deklarasi Balfour. Setelah berakhirnya kekejaman mengerikan perang NAZI. Uni Eropa sekarang memandang Israel sebagai sebuah negara kecil  yang sangat dikagumi. 

Reputasi Israel sebagai bangsa teknologi inovasi brilian, ketajaman Israel dalam bidang ilmu pengetahuan begitu unggul, kehebatan mereka di bidang militer, sains, pertanian, kesehatan, satelit, nuklir, startup, artificial intelijen dan sektor lainnya, menarik cukup perhatian dari UE.

Sehingga menggoda Uni Eropa yang kini berpenduduk hampir 550 juta orang tersebut ingin mengajak Israel  yang memiliki jumlah penduduk hampir 8.907.000 juta orang ini untuk menjadi anggota EU berikutnya.  

Secara historis, Israel tentu tak mungkin bergabung membentuk perluasan bersama Uni Eropa karena sama saja mengulangi sejarah penjajahan bangsa Romawi ribuan tahun yang lalu. Dimana menjadikan Israel sebagai budak pekerja demi membayar pajak kepadanya.

Israel paham berpengalaman dan belajar dibidang ini, Uni Eropa sebenarnya adalah reinkarnasi dari kerajaan ROMAWI dimasa lalu.

Terkadang agar berjalan mulus. Pemerintah Israel memberikan sebuah harapan palsu bagi UE bahwa ada suatu opsi kemungkinan bergabung dengan UE demi memuluskan aksi Israel agar UE berbuat baik kepada Israel.

Perdana menteri Israel. Benjamin Netanyahu mengatakan, "Kita melihat contoh hari ini tergantung di depan kita dari prasangka orang Eropa. Tampaknya terlalu banyak di Eropa tak memahami. Enam juta orang Yahudi dibantai, mereka tidak belajar apa-apa. Tapi kami di Israel, kami telah belajar. Kami akan terus membela rakyat kami, negara kami, kami melawan kekuatan teror, tirani, dan kemunafikan." Ungkapnya

Disisi lain, Israel melihat UE sebagai pasar bisnis bagi produk-produk hightech-nya dalam menggeruk keuntungan ekonomi & keuangan.

Sedangkan UE melihat Israel sebagai sebuah arena ajang menunjukkan taring kekuatan diplomatiknya agar dinilai oleh bangsa-bangsa lain di dunia bahwa UE setara seperti Amerika Serikat, China dan Rusia dalam urusan diplomatik dengan harapan UE memiliki pengaruh relevan untuk didengarkan, dihormati dan dituruti kemauannya oleh dunia.

BISNIS ADALAH BISNIS. PERDAGANGAN ADALAH PERDAGANGAN

 Kegiatan-Ekspor-Dengan-Kapal.

Pada tahun 2011-2016.

Israel meraup $ 15 miliar dolar dari Uni-Eropa dalam mitra bisnis perdagangan.

Israel memasok ke Uni-Eropa produk-produk berteknologi tinggi yang belum tersedia atau belum dapat diciptakan oleh manufaktur Eropa seperti perangkat lunak, perangkat medis, obat-obatan, cyber, bahan kimia, teknologi militer, drone, gas alam, dan lain-lain.

Disisi lain, Israel mengimpor produk dari Uni Eropa berupa mobil, kapal, pesawat terbang, mesin, mineral,dll. yang belum dapat dibangun oleh industri di Israel secara efesien dan efektif.

Walaupun ada ancaman boikot dari beberapa anggota Uni Eropa seperti program BDS  (Boikot, Divestasi dan Sanksi).

Namun, program boikot barang-barang produk Israel diketahui agak sulit untuk dilaksanakan.

Karena produk Israel memiliki mutu kualitas terbaik daripada pesaing produknya. Sehingga demografi luas penduduk UE yang terdiri dari berbagai perbedaan sifat-sifat dasar manusia memungkinkan sebagian produk Israel terjual laris disana bagi pembeli yang bersikukuh ingin membeli. Sehingga bagi mereka yang ingin memboikot silahkan saja boikot, bagi warga UE yang ingin membeli silahkan membeli produk Israel.

Kampanye aksi boikot BDS pernah membuat aturan undang-undang blokir produk Israel dalam skala tujuan luas di seluruh negara UE.

Namun setelah dipertimbangkan aksi tersebut membahayakan perekonomian & melanggar kebebasan hak asasi manusia untuk warga UE lainnya. Pengaruh boikot ketimbang penikmat produk Israel hanya mempengaruhi 2% saja. Selebihnya orang-orang di Uni-Eropa menyukai barang-barang buatan Israel.   

Hal ini diperparah dengan ketidakstabilan beberapa negara-negara di UE akibat krisis utang menumpuk membebani benua biru tersebut melebihi rasio GDP.

Produk teknologi Israel tentu dapat membantu manajemen efesiensi demi menghemat keuangan mereka dan menambah daya saing UE di dunia internasional. Alhasil barang-barang Zionis Israel menjadi sulit untuk diboikot disana.

Masalah utama Uni Eropa adalah keuangan, utang menumpuk. Memang apabila dilihat dari anggaran ekonomi UE nampak besar. Tapi sebenarnya cacat. Sesama negara-negara Uni Eropa saja tak saling akur dan berbeda pandangan satu sama lainnya dalam banyak hal, menyebabkan ketidakefesiensi semakin menjadi-jadi.

Tampaknya Uni Eropa tak memiliki kekuatan sendiri untuk mengatasi problem masalah keuangannya.

Utang pemerintah UE makin membesar sulit untuk disembuhkan. UE Terlihat kaya namun sebenarnya hidup dari kecacatan utang menggunung hingga 12 triliun Euro atau Rp 209.000 triliun atau sekitar 82%. Beberapa negara anggotanya seperti Portugal, Italia, dan Yunani. Rasio telah mencapai 177%. (Batas normal adalah 60%).

Sampai kapanpun nampaknya utang EU takkan bisa disembuhkan.

Langkah terbaik EU mengatasi permasalahan utang yaitu dengan terus tergantungan dengan produk Israel, meminimalkan defisit, proteksi produk dalam negeri, mengefesienkan apa saja yg dapat diefesienkan, mempertahankan kepentingan nasional, dan memperluas agenda wilayah dengan mengajak negara-negara lain seperti Karibian, Serbia, Makedonia, Kosovo, dll. Agar bergabung menjadi kandidat negara tambahan UE. Artinya bukan menyelesaikan masalah malah memperburuk menambang utang, menciptakan kepanikan antar sesama negara UE sama saja lebih memperburuk kondisi keuangan.   

Israel mampu mengambil celah permasalahan tersebut dengan mengeruk keuntungan melalui penjualan produk teknologi tinggi demi membantu meringankan beban keuangan bagi raksasa Uni-Eropa.

Yair Lapid mengatakan, "Eropa adalah mitra dagang utama Israel dan tetap menjadi pasar penting kami di dunia internasional."  Ujarnya.

KESIMPULAN

Betapapun problematis, kritis dan kontradiktif hubungan Israel dan Uni Eropa, tak dipungkiri keduanya menjalin hubungan kerjasama yang baik di bidang bisnis perdagangan hingga saat ini.

Alasan utama Israel berhati-hati kepada Uni-Eropa yaitu masih adanya orang-orang Anti-Semit.

Akarnya kebencian warga Eropa Neo-NAZI, NAZI quietists, dan para pemboikot BDS terhadap Yahudi masih belum hilang hingga detik ini walaupun sudah 71 tahun berlalu. Partai-partai di Uni Eropa seperti Golden Dawn, Jobbik,dll masih ada hingga sekarang.

Kesimpulan bahwa hubungan IsraelUE sebatas mitra kerjasama perdagangan bisnis ekonomi pararel saja seperti di ranah militer, teknologi, medis, sains, penelitian, antiteror, cyber, elektronik, dll.

Walaupun terkadang tak harmonis di jalur politik. Dagangan tetap jalan semana mestinya dimana kedua negara ini pengen sama-sama mengeruk kelebihan keuntungan dan surplus, sama-sama saling menghindari kerugian defisit kas keuangan.

Sebaliknya, warga Zionis Yahudi Israel menyukai hubungan politik, ekonomi, dan militer bersama Amerika Serikat jauh lebih erat nan harmonis mencapai hingga 92%. Ketimbang dengan UE. (Sumber : Blog Afrid Fransisco) Am Yisrael_Shalom


Baca Juga :

Top Post Ad